Sabtu, 06 November 2010

Tenaga Kerja Indonesia

Nasib TKI Di Malaysia

Hampir tidak ada hari berlalu tanpa jatuhnya korban jiwa dari pekerja pekerja Negara Indonesia di Malaysia karena berbagai sebab, seperti penganiayaan dan pembunuhan. Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pemerintah kita. Seakan tak ada respon dari pemerintah agar kasus kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Orang orang awam yang berpikir agar lebih cepat kaya bekerja di Malaysia karena mata uangnya yang lebih tinggi di banding rupiah. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi terhadap mereka. Mereka melakukan ini karena harus bagaimana lagi menjalani hidup di Indonesia yang begitu susah. Dengan cara apa pun mereka lakukan. Menurut saya bekerja sama dengan Malaysia dengan mengirim pekerja kesana bagus bagus saja, tetapi seharus pemerintah lebih tegas, aktif, lihai dengan tempat tempat jasa yang illegal untuk orang yang ingin menjadi pekerja di Malaysia. Karena dari tempat yang ilegal seperti itu, para pekerja tidak dibekali dengan skill. Beda dengan tempat tempat yang memnag sudah disediakan oleh pemerintah atau legal. Dan informasi informasi tentang tempat yang legal ini, harus di sosialisaikan dengan baik. Agar warga Negara yang ingin bekerja tau tentang infomasinya, dan tidak lari ke tempat tempat yang illegal. Saya berpikir banyak pekerja dari Indonesia yang dianiaya atau terbunuh disana mungkin karena faktor tidak mempunyai skill yang cukup, jangankan cukup mereka tidak punya. Mereka sampai disiksa mungkin karena sang tuan yang sudah kehabisan kesabaran yang menyuruh, mengajarkan harus bagaimana bekerja tetapi sang pekerja tidak ngerti ngerti atau pun tidak nyambung dan tanggap. Ya itu karena sang pekerja adalah orang awam, orang dari kampung yang berpendidikan kurang. Pekerja sudah digaji besar tetapi kerjanya juga tidak becus, dan akhirnya sang tuan samapi gelap mata, hilang kesabarannya. Dia tak lagi menyiksa, emosi menguasai dirinya dan terjadilah pembunuhan. Kalau menurut saya seperti itu. Saya berpendapat demikian karena saya pernah mengikuti debat tentang kasus seperti ini disalah satu stasiun tv. Dan debat itu berasumsi sama dengan pendapat saya tadi. Dan kenyataannya memang benar, Indonesia mengirim kebanyakkan pekerja pekerja ke Malaysia tidak mempunyai skill atau bisa dibilang bodoh. Disini kembali pemerintah harus berperan besar. Mungkin para warga Indonesia ada yang berdemo untuk berperang kepada Malaysia karena ulahnya menyiksa dan membunuh para pekerja Indonesia dan menghentikan mengirim pekerja ke Malaysia. Saya rasa bukan seperti itu caranya. Menurut saya, seharusnya pemerintah untuk mengurangi kalau perlu memberhentikan kasus kasus penganiayaan dan pembunuhan pekerja pekerja Indonesia di Malaysia adalah dengan lebih aktif lagi menangkap dan membasmi orang orang yang menyediakan jasa illegal untuk menjadi pekerja yang akan dikirim ke Malaysia. Dan tempat tempat yang ilegal seperti itu dihancurkan. Kemudian pemerintah mensosialisasikan tempat tempat yang legal, yang memang sudah disediakan oleh pemerintah, agar masyarakat lebih tau informasi, dan kalau dengan tempat yang legal mereka akan diajarkan disana, mereka akan mempunyai skill Dan agar mereka tidak lari atau memilih tempat yang illegal. Beda dengan tempat tempat illegal, mereka langsung dikirim, asal mereka mempunyai duit dan membayar seperti yang sudah dijanjikan. Pemerintah sudah cukup baik, sudah membuat tempat tempat jasa untuk menjadi pekerja yang akan dikirim ke berbagai Negara. Tapi pemerintah mungkin kurang mensosialisasikannya dengan baik. Hingga akhirnya masyarakat kebanyakkan tidak tahu dan memilih yang ilegal. Saya berharap semoga kasus kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap pekerja pekerja Indonesia di Malaysia tidak terjadi lagi, amin. 

0 komentar:

Posting Komentar

(Hak Cipta)Yulianto_Taufiq. Diberdayakan oleh Blogger.


 

© Copyright by yulianto_taufiq | Template by BloggerTemplates | Blog Templates at Fifa World